ISLaMS Meluncurkan Buku Hasil Penelitian tentang Pemenuhan Hak Anak, Rektor UIN Jogja Menekankan Pentingnya Policy Brief untuk Realisasi Perlindungan Anak

ISLaMS Meluncurkan Buku Hasil Penelitian tentang Pemenuhan Hak Anak, Rektor UIN Jogja Menekankan Pentingnya Policy Brief untuk Realisasi Perlindungan Anak

Smallest Font
Largest Font

Harianindonesia, Yogyakarta – Institute for the Study of Law and Muslim Society (ISLaMS) sukses menyelenggarakan peluncuran buku hasil penelitian berjudul “Pemenuhan Hak-Hak Anak dalam Norma dan Praktik di Pengadilan Agama: Upaya Memperkuat Perlindungan dalam Perspektif Gender dan Kebebasan Beragama” pada Selasa (21/01) di Hotel Grand Rohan Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari hakim pengadilan agama, mediator, advokat, akademisi, hingga mahasiswa. Pejabat dari Kanwil Kementerian Agama DIY, penghulu, penyuluh, serta pimpinan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta turut hadir, termasuk Rektor Prof. Noorhaidi Hasan dan beberapa dekan.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Noorhaidi Hasan, memuji kerja akademik ISLaMS yang dinilai luar biasa. "Saya sangat mengapresiasi dan sekaligus berterima kasih kepada ISLaMS atas kerja-kerja akademiknya yang luar biasa. Dalam waktu kurang lebih satu tahun, penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik," ujar Noorhaidi.

Lebih lanjut, Noorhaidi menekankan pentingnya penyusunan policy brief sebagai risalah kebijakan untuk mewujudkan kontribusi praktis dari penelitian ini. "Isu perlindungan anak adalah isu global strategis. Menarik bila kita membuat riset serial, seperti maqashid syari’ah dalam perlindungan anak, sehingga menciptakan kajian yang berkelanjutan dan utuh," tambahnya.

Peluncuran buku ini merupakan bagian dari proyek kolaborasi riset antara ISLaMS dan Norwegian Centre for Human Rights (NCHR), Universitas Oslo. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum sekaligus Sekretaris ISLaMS, Prof. Dr. Ali Sodiqin, menjelaskan bahwa penelitian ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan sikap hukum hakim Pengadilan Agama di Indonesia terkait perlindungan anak dalam perspektif gender dan hak kebebasan beragama.

Direktur Eksekutif ISLaMS, Prof. Euis Nurlaelawati, menambahkan bahwa penelitian ini berlangsung selama tiga tahun (2024–2026) dan memfokuskan kajiannya pada norma hukum terkait hak pengasuhan anak, pengangkatan anak, dan usia minimum pernikahan. "Buku ini merupakan hasil penelitian tahap pertama yang dilakukan selama sembilan bulan dengan metode wawancara, FGD, observasi, dan dokumentasi," terang Euis.

Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Hj. Tutik Hamidah, menilai buku ini relevan dalam memperkuat perlindungan anak di Indonesia. "Penelitian seperti ini sangat menarik dan bermanfaat untuk terus menggalakkan perlindungan anak," ujarnya.

Sementara itu, Muhrisun Afandi, Dosen UIN Sunan Kalijaga, menyoroti pentingnya mengubah paradigma masyarakat terhadap anak. "Prinsip mendasarnya adalah anak merupakan titipan, bukan aset seperti barang kepemilikan," tegasnya.

Peluncuran buku ini menegaskan komitmen ISLaMS dalam menyusun penelitian berbasis solusi nyata yang relevan dengan isu-isu global. Dengan berkolaborasi lintas institusi, ISLaMS diharapkan dapat mendorong terciptanya kebijakan perlindungan anak yang lebih adil dan manusiawi di Indonesia.

Acara ini sekaligus menjadi langkah awal dari serangkaian penelitian yang lebih mendalam untuk menguatkan kebijakan perlindungan anak yang berperspektif gender dan berbasis nilai-nilai keadilan. (GR) 

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Redaksi Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow